Skripsi dan Teori Akuntansi, Manajemen Keuangan

Google

Tuesday, February 12, 2008

Investasi

Investasi
a. Pengertian investasi
Investasi dalam arti luas merupakan pengorbanan sejumlah uang saat ini untuk memperoleh sejumlah uang di masa yang akan datang. Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang (Sunariyah, 2003:47). Menurut Jogiyanto (2000:5) dikatakan bahwa, investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk dapat digunakan dalam produksi efisien selama periode waktu tertentu.
Definisi berikutnya adalah menurut Tandelilin (2001:37), investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang di lakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang. Menurut Husnan (1998:18) menyatakan investasi adalah setiap penggunaan uang dengan maksud untuk memperoleh penghasilan.

Menurut bentuknya investasi dibedakan menjadi investasi dalam aktiva finansial (financial investment) dan investasi dalam aktiva riil (real investment). Investasi dalam aktiva finansial lebih merupakan kepemilikan hak klaim atau aktiva yang diwujudkan dalam bentuk-bentuk dokumen legal yang kemudian disebut sebagai sekuritas (surat berharga), sedangkan untuk investasi dalam aktiva riil berupa aktiva berwujud yang tampak nyata (bangunan, tanah, dsb).
Seorang investor yang menghendaki tingkat pengembalian yang tinggi, tentu akan menghadapi risiko yang tinggi pula. Untuk menyikapi hal tersebut, maka salah satu caranya adalah dengan menggunakan upaya diversifikasi yang tepat diantara bermacam-macam bentuk pilihan investasi yang ada.
Keputusan investasi adalah suatu analisis investasi yang selalu melibatkan empat unsur pokok pertimbangan. Unsur pokok keputusan investasi antara lain kondisi pemodal, motif investasi, karakteristik instrumen dan teknik serta model analisis. Pendapat lain, ”Keputusan investasi selalu mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian” (Mulyadi,1989 :126).
b. Tipe-tipe investasi keuangan
Menurut Jogiyanto (1998:6-9), investasi ke dalam aktiva keuangan dapat berupa investasi langsung dan investasi tidak langsung. Investasi langsung yaitu pengembalian langsung aktiva keuangan di suatu perusahaan baik milik perantara atau dengan cara lain. Investasi yang tidak langsung yaitu pembelian saham dari perusahaan investasi yang mempunyai portofolio aktiva-aktiva keuangan di perusahaan lain.
1) Investasi Langsung
Investasi langsung dapat dilakukan dengan membeli aktiva keuangan yang dapat diperjualbelikan di pasar uang (money market), pasar modal (capital market), atau pasar turunan (derivative market). Aktiva yang dapat diperjualbelikan di pasar uang berupa aktiva yang mempunyai risiko yang gagal kecil, jatuh temponya pendek dengan tingkat cair yang tinggi. Contoh aktiva ini dapat berupa Treasury bill yang banyak digunakan dalam penelitian keuangan sebagai proksi return bebas risiko.
Pasar modal sifatnya adalah untuk investasi jangka panjang. Dalam pasar modal ini yang diperjualbelikan adalah aktiva keuangan berupa surat-surat berharga pendapatan tetap dan saham-saham. Instrumen yang diperjualbelikan di pasar turunan adalah opsi dan future contract.
2) Investasi tidak langsung
Investasi tidak langsung dilakukan dengan cara membeli surat-surat berharga di perusahaan investasi. Perusahaan investasi adalah perusahaan yang menyediakan jasa keuangan dengan menjual sahamnya ke publik dan menggunakan dana yang diperoleh untuk diinvestasikan ke portofolio. Perusahaan investasi dapat diklasifikasikan sebagai unit investment, clossed-end investment companies dan open-end investment companies.
Unit investment trust merupakan trust yang menerbitkan portofolio yang dibentuk dari surat-surat berharga berpenghasilan tetap (misalnya bond) dan ditangani oleh orang kepercayaan yang independen. Closed-end investment companies merupakan perusahaan investasi yang menjual sahamnya pada saat penawaran perdananya (initial public offering) saja dan selanjutnya tidak menawarkan lagi tambahan lembar sahamnya. Open-end investment companies dikenal dengan perusahaan reksadana (mutual funds). Perusahaan investasi ini masih menjual saham baru untuk investor setelah penjualan saham perdananya, selanjutnya pemegang saham dapat menjual kembali sahamnya ke perusahaan reksadana bersangkutan.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]



<< Home


 
AddMe - Search Engine Optimization