Skripsi dan Teori Akuntansi, Manajemen Keuangan

Google

Thursday, February 28, 2008

Pengaruh Price to Book Value Terhadap Return Saham

Price to Book Value merupakan perbandingan harga pasar suatu saham dengan nilai bukunya (Clarke dalam Anggriyani,2003). PBV adalah indikator yang dipakai untuk menilai kinerja perusahaan. Saham yang memiliki PBV tinggi dapat dianggap sebagai saham yang harganya lebih mahal dibandingkan harga saham lain yang sejenis. Saham yang tinggi harganya biasanya mencerminkan kualitas kinerja perusahaan tersebut yang baik dan pertumbuhannya yang cukup pesat. Saham yang seperti ini akan banyak diminati investor. PBV yang tinggi tersebut diharapkan akan menghasilkan return yang tinggi pula dari suatu saham seiring pertumbuhan perusahaan tersebut pada masa akan datang. Jadi PBV mempunyai pengaruh positif terhadap return saham.

Pengaruh Price Earning Ratio Terhadap Return Saham

Price earning ratio adalah suatu indikator untuk menunjukkan bagaimana proses pertumbuhan laba perusahaan di masa yang akan datang. PER diperoleh dengan cara membagi antara harga pasar saham dengan earning per share. Dari perhitungan tersebut, dapat diketahui apakah saham tersebut underprice atau overprice. Pada pasar modal yang efisien, dimana harga saham mencerminkan informasi sebenarnya, nilai PER yang rendah dari suatu saham menunjukkan harga saham tersebut lebih murah dibandingkan harga saham sejenis, sehingga pada suatu saat ketika harga saham mulai mengalami koreksi kenaikan (rebound), diharapkan investor yang membeli harga saham dengan PER yang rendah akan mendapatkan keuntunganyang tinggi. Jadi price earning ratio berpengaruh negatif terhadap return saham.

Pengaruh Earning Per Share Terhadap Return Saham

EPS merupakan perbandingan antara jumlah earning (EAT) dengan jumlah saham yang beredar. EPS merupakan rasio keuangan yang digunakan investor untuk menganalisis kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba berdasarkan saham yang dimiliki. EPS ini menunjukkan laba bersih perusahaan yang siap dibagikan kepada semua pemegang saham. Semakin besar EPS akan menarik minat investor berinvestasi di perusahaan tersebut. Akibatnya permintaan akan saham meningkat dan harga saham meningkat pula. Dengan kenaikan harga saham maka akan memungkinkan kenaikan return saham. Jadi EPS mempunyai pengaruh positif terhadap return saham.

Price to Book Value

Price to book value merupakan perbandingan harga pasar suatu saham dengan nilai bukunya (Clarke dalam Anggriyani, 2003). Informasi PBV suatu perusahaan menunjukkan kinerja suatu perusahaan dan prospeknya di masa mendatang. PBV juga dapat dilihat untuk membandingkan harga saham perusahaan sejenis. Semakin kecil nilai PBV suatu perusahaan, berarti harga saham perusahaan tersebut dianggap semakin murah. Kecenderungan harga saham yang semakin rendah, kurang diminati investor. Hal ini menunjukkan bahwa PBV yang tinggi akan dianggap bahwa harga saham perusahaan tersebut tinggi pula. Saham yang seperti ini akan diminati investor. Saham yang senantiasa harganya tinggi mengindikasikan prospek pertumbuhan perusahaan tersebut yang cukup baik.

Price Earning Ratio

Price earning ratio (PER) merupakan perbandingan antara harga pasar suatu saham (market price) dengan earning per share (EPS). Kegunaan dari PER adalah untuk melihat bagaimana pasar menghargai kinerja suatu perusahaan terhadap kinerja perusahaan yang dicerminkan oleh EPSnya (Ang, 1997). Makin besar PER suatu saham menyatakan saham tersebut semakin mahal terhadap pendapatn bersih per sahamnya. Jika dikatakan suatu saham mempunyai PER 10x, berarti harga pasar tersebut 10 x lipat terhadap EPSnya.
Dahlan Siamat (2003) menyatakan pada prinsipnya PER memberikan indikasi mengenai jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan dana pada tingkat harga saham dan keuntungan perusahaan pada periode tertentu. Rasio ini menggambarkan kesediaan investor membayar suatu jumlah untuk setiap rupiah perolehan laba perusahaan. Hasil PER yang tinggi dianggap bahwa perusahaan tersebut sedang mengalami pertumbuhan yang pesat.

faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pasar modal

Pasar modal merupakan pertemuan supply dan demand dana jangka panjang yang transferable. Keberhasilan pembentukan pasar modal dipengaruhi supply dan demand tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pasar modal adalah (Husnan, 1998 :8-9) :
a. Supply Sekuritas
Faktor ini menunjukkan banyaknya perusahaan yang bersedia menerbitkan sekuritas di pasar modal.
b. Demand Sekuritas
Faktor ini adalah terdapatnya anggota masyarakat yang memiliki jumlah dana cukup besar dan dipergunakan untuk membeli sekuritas-sekuritas yang ditawarkan.
c. Kondisi politik dan ekonomi
Faktor ini yang akhirnya akan mempengaruhi supply dan demand sekuritas. Kondisi stabilitas politik ini ikut membantu pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya mempengaruhi supply dan demand sekuritas.

lembaga yang terkait dengan pasar modal

Lembaga yang terkait dengan pasar modal dibedakan menjadi empat kelompok.
a. Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal)
Fungsi utama Bapepam adalah sebagai pembuat regulasi, pengorganisasi semua bursa-bursa pasar modal yang ada di Indonesia dan pengawas jalannya pasar modal. Bapepam diharapkan dapat mewujudkan penciptaan kegiatan pasar modal yang teratur, wajar, transparan, dan melindungi kepentingan investor di pasar modal.
b. Instansi Pemerintah Terkait
Instansi ini meliputi Badan Koordinasi Penawaran Modal (BKPM), Departemen Teknis, dan Departemen Kehakiman.
c. Lembaga Swasta Terkait
Lembaga swasta yang turun aktif daalm pasar modal dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu kelompok profesi penunjang dan kelompok lembaga penunjang. Profesi penunjang yang diperlukan jasanya dalam pasar modal adalah :
1) Akuntan Publik
Peran akuntan publik yang pertama adalah memeriksa laporan keuangan perusahaan dan memberikan pendapat terhadap laporan keuangan tersebut. Kedua adalah melakukan pemeriksaan terbatas atas modal sendiri dan iktisar keuangan pokok perusahaan yang akan dimuat dalam prospektus.
2) Notaris
Jasa notaris diperlukan untuk : 1) membuat berita acara RUPS dan menyusun pernyataan keputusan-keputusan RUPS; 2) Meneliti keabsahan hal-hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan RUPS; dan 3) meneliti perubahan anggaran dasar.
3) Konsultasi Hukum
Konsultan hukum adalah pihak independen yang dipercayai keahlian dan integritasnya.
4) Penilai (Appraisial)
Penilai memberikan jasanya dalam menentukan nilai wajar suatu aktiva atau menlai kembali aktiva-aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan.
5) Konsultan efek (Investment Advisor)
Konsultan efek akan memberikan pendapat kepada nasabahnya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pendapatan harga suatu efek dan jual beli efek.
d. Pelaku Pasar Modal
1) Emiten

Emiten adalah perusahaaan yang memperoleh dana melalui pasar modal dengan menerbitkan saham dan sekuritas lainnya serta menjualnya secara umum kepada masyarakat.
2) Investor
Investor adalah masyarakat yang mengeluarakan dana untuk membeli saham dan sekuritas lainnya yang diterbitkan dan dijualkan oleh perusahaan (emiten)
3) Lembaga Penunjang
a) Penjamin emisi
b) Penanggung
c) Wali amanat
d) Perantara efek (pialang/broker), pedagang efek (dealer), dan perusahaan efek ( securities company)
e) Perusahaan Pengelola Dana ( Investment Company)
f) Biro administrasi Efek


 
AddMe - Search Engine Optimization