Keunggulan dan Kelemahan Analisis Rasio
Analisis rasio yang memberikan kerangka hubungan antar pos-pos neraca dan perhitungan rugi/laba, memungkinkan seseorang menelusuri sejarah suatu perusahaan dan menilai posisinya saat ini. Analisis ini juga memungkinkan manajer keuangan memperkirakan reaksi kreditur atau penanam modal (investor) terhadap keadaan perusahaan dan dengan demikian dapat mencari cara-cara yang tepat untuk mendapatkan dana.
Meskipun rasio-rasio keuangan merupakan alat yang sangat berguna akan tetapi tetap ada kekurangan-kekurangan atau keterbatasan sehingga harus digunakan secara hati-hati. Rasio-rasio keuangan disusun dari data-data akuntansi, sedangkan data tersebut dapat ditafsirkan dengan berbagai macam cara dan bahkan bisa dimanipulasi. Seorang manajer juga harus berhati-hati dalam menilai apakah suatu rasio baik atau buruk dalam menyimpulkan penilaian atas suatu perusahaan berdasarkan suatu perangkat rasio-rasio. Kalau analisis rasio keuangan suatu perusahaan menunjukkan pola yang berbeda dengan norma-norma sektor industrinya, tidak berarti hal ini menunjukkan ada yang kurang beres dengan perusahaan tersebut. Sebaliknya, kesamaan dengan rasio-rasio sektor industri bersangkutan tidak menjamin bahwa perusahaan berjalan dengan normal dan dikelola dengan baik. (Djakman, 2000)
Meskipun rasio-rasio keuangan merupakan alat yang sangat berguna akan tetapi tetap ada kekurangan-kekurangan atau keterbatasan sehingga harus digunakan secara hati-hati. Rasio-rasio keuangan disusun dari data-data akuntansi, sedangkan data tersebut dapat ditafsirkan dengan berbagai macam cara dan bahkan bisa dimanipulasi. Seorang manajer juga harus berhati-hati dalam menilai apakah suatu rasio baik atau buruk dalam menyimpulkan penilaian atas suatu perusahaan berdasarkan suatu perangkat rasio-rasio. Kalau analisis rasio keuangan suatu perusahaan menunjukkan pola yang berbeda dengan norma-norma sektor industrinya, tidak berarti hal ini menunjukkan ada yang kurang beres dengan perusahaan tersebut. Sebaliknya, kesamaan dengan rasio-rasio sektor industri bersangkutan tidak menjamin bahwa perusahaan berjalan dengan normal dan dikelola dengan baik. (Djakman, 2000)
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home